Translate

Rabu, 20 Mei 2009

Peternakan adalah Ancaman Utama bagi Lingkungan

Penanganan darurat diperlukan

29 November 2006, Roma – Mana yang menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih banyak, peternakan atau mengemudi kendaraan?

Kejutan !

Menurut sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), sektor peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang setara dengan 18 persen CO2, jumlah ini lebih banyak dari gabungan seluruh transportasi di seluruh dunia. Sektor ini juga menjadi sumber utama dari kerusakan tanah dan pencemaran air bersih.

Henning Steinfeld adalah Ketua FAO untuk Informasi dan Kebijakan Peternakan, serta penulis senior dari laporan: “Ternak merupakan salah satu kontributor paling signifikan bagi masalah lingkungan yang paling serius saat ini. Penanganan darurat diperlukan untuk memperbaiki keadaan.”

Dengan meningkatnya kesejahteraan, penduduk dunia memakan lebih banyak daging dan produk susu setiap tahunnya. Produksi daging global diproyeksikan lebih dari dua kali lipat, dari 229 juta ton pada tahun 1999/2001 menjadi 465 juta ton pada tahun 2050, sementara konsumsi susu diperkirakan naik hingga 580-1043 juta ton.

Bayangan Panjang

Sektor peternakan tumbuh lebih cepat dari sektor pertanian lainnya. Sektor ini memberikan mata pencaharian bagi sekitar 1,3 miliar orang dan memberikan kontribusi sekitar 40 persen terhadap pertanian global. Banyak petani miskin di negara-negara berkembang yang masih menganggap ternak sebagai sumber energi yang penting dan sumber pupuk organik untuk tanaman mereka.


Tetapi pertumbuhan kilat seperti itu memberikan kerusakan lingkungan yang tinggi. Menurut laporan FAO, Livestock’s Long Shadow – Environmental Issues and Options (Bayang Panjang Peternakan – Masalah Lingkungan dan Pilihannya), “Biaya lingkungan untuk memproduksi ternak harus dihentikan satu setengah kali untuk menghindari kerusakan yang semakin buruk yang melewati level sekarang.”

Jika emisi dari penggunaan tanah serta perubahan fungsi tanah dimasukkan maka sektor peternakan menyumbang 9 persen CO2 dari aktivitas yang berhubungan dengan manusia, tetapi menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca berbahaya yang jauh lebih besar. Sektor peternakan menghasilkan 65 persen dinitrogen oksida (N2O) yang mempunyai Potensi Pemanasan Global (GWP) 296 kali lebih kuat dari CO2 yang sebagian besar berasal dari kotoran ternak.


Sektor itu juga menghasilkan 37 persen dari semua metana yang dihasilkan oleh manusia, metana mempunyai efek pemanasan 23 kali lebih kuat dari CO2, yang sebagian besar dihasilkan oleh sistem pencernaan hewan pemamah biak. Selain itu peternakan juga menghasilkan 64 persen amonia yang secara signifikan menghasilkan hujan asam.


Ternak sekarang menggunakan 30 persen dari tanah di seluruh permukaan Bumi yang pada umumnya berupa padang rumput permanen tetapi juga menempati 33 persen dari lahan subur di seluruh dunia yang digunakan untuk menghasilkan makanan ternak. Pada saat hutan dibabat untuk membuat padang rumput baru, peternakan menjadi penyebab utama penggundulan hutan, khususnya di Amerika Latin dimana sekitar 70 persen dari hutan Amazon berubah menjadi gersang.


Tanah dan Air


Pada waktu yang sama, peternakan menyebabkan degradasi tanah besar-besaran. Sekitar 20 persen dari padang rumput kesuburannya menurun karena terlalu banyak hewan ternak yang merumput, selain itu tanah tersebut semakin padat serta terkikis. Angka ini bahkan lebih tinggi lagi di tanah kering dimana kebijakan dan manajemen ternak mempercepat proses penggurunan tanah.


Industri peternakan adalah sektor utama yang menyebabkan berkurangnya persediaan air bersih di Bumi, juga penyumbang pencemaran air, euthropication, dan kerusakan terumbu karang. Zat pencemar utama dari peternakan adalah antibiotik, hormon, bahan kimia dari pengulitan hewan, pupuk, dan pestisida yang disemprot ke tanaman untuk menghasilkan pakan ternak. Padang rumput yang membentang luas mengganggu siklus air serta mengurangi peresapan air tanah. Sedangkan sejumlah sumber air yang penting disedot untuk irigasi untuk memproduksi makanan ternak.


Ternak diperkirakan menjadi sumber utama polusi phosphorous dan pencemaran nitrogen di Laut China Selatan, serta turut menyumbang kehilangan keanekaragaman hayati di ekosistem laut.

Jumlah hewan menyusui dan hewan yang diambil dagingnya sekarang menempati sekitar 20 persen dari seluruh hewan di Bumi. Kehadiran ternak yang menempati area tanah yang luas serta permintaan terhadap hasil pangan yang besar juga menyumbang kehilangan keanekaragaman hayati. 15 dari 24 ekosistem penting dinilai sudah tidak layak lagi, dan hewan ternak dikenal sebagai pengrusak ekosistem itu.

Penanganan

Laporan yang dikeluarkan oleh bantuan lembaga multi Peternakan, Inisiatif Lingkungan dan Perkembangan (LEAD), mengungkapkan secara gamblang tentang biaya lingkungan yang harus dibayar akibat dari sektor peternakan dan menetapkan sejumlah cara untuk memperbaiki situasi, termasuk:

Degradasi tanah – mengontrol akses dan menghilangkan rintangan di padang rumput biasa. Menggunakan metode konservasi tanah dan silvopastoralism, juga melarang ternak di daerah yang sensitif; membayar ganti rugi lingkungan atas penggunaan tanah oleh peternakan sebagai upaya untuk memperbaiki degradasi tanah.


Atmosfer dan iklim – menambah efisiensi produksi ternak dan pertanian pangan. Mengurangi pola makan hewani untuk mengurangi emisi metana dan membuat tanaman biogas inisiatif untuk mendaur ulang pupuk.


Air – memperbaiki efisiensi sistem irigasi. Mengenakan harga atau pajak tinggi untuk air yang digunakan untuk peternakan yang berskala besar di dekat kota.


Ini dan pertanyaan yang berhubungan telah menjadi fokus diskusi antara FAO dan mitranya untuk memetakan para produsen ternak dalam pertemuan global di Bangkok. Diskusi ini juga termasuk risiko kesehatan rakyat akibat pertumbuhan sektor ternak yang bertambah semakin cepat serta penyakit pada hewan yang juga mempengaruhi manusia.


Sumber:fao.org

Tips Sehari-Hari







Friend to drink more








Natural sugar








For less carbon emissions








Easy to wash your skillet








For a refreshing fragrance








About conserving energy








Animal companions during winter








Almonds








Protect the environment








Child to hold the item








Every one hour








Birds like running water








Washing the kitchen








The environment and recycle








Little puppies





Kekurangan Air dan Polusi

Kekurangan Air dan Polusi



Kita tengah melihat kekeringan hebat dengan tanah-tanah yang retak, diikuti dengan banjir besar dan rusaknya hasil, diikuti dengan banjir besar dan rusaknya hasil-hasil pertanian serta harta milik lain dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan setiap hari, 30.000 anak di dunia mati akibat penyakit-penyakit yang terkait dengan air. (1)

70% dari seluruh air digunakan untuk menghasilkan makanan(3)

dan peternakan hewan salah satu sektor terbesar yang menyumbang polusi air dan bertanggung jawab atas 64% emisi amonia, yang menyebabkan hujan asam.

Satu pabrik peternakan menghasilkan lebih banyak polusi air daripada kota Houston, Texas
.(4)

4.664 liter air digunakan untuk menghasilkan 1 porsi daging sapi tetapi bila seluruhnya hidangan vegan maka hanya memerlukan 371 liter air.(5) Para ilmuwan telah menghitung bahwa kita sebenarnya menghemat banyak air dengan berpantang 1 pon daging sapi, atau empat hamburger, daripada bila tidak mandi sedikitnya selama enam bulan.

Naiknya Air Laut

Naiknya Air Laut



Salah satu konsekuensi besar pemanasan global adalah naiknya air laut dan bahkan ketinggian permukaan air laut naik lebih cepat daripada prediksi para ilmuwan. (1)(2)

Ini benar-benar masalah dunia karena sebenarnya sebagian besar peradaban terletak hanya beberapa meter di atas permukaan air laut. Jadi, sekecil apapun kenaikan permukaan air laut baik akan berdampak besar pada ekonomi dunia dan kehidupan manusia.


Berdasar atas analisis terbaru yang dilakukan oleh tim gabungan Inggris dan Finlandia, ketinggian permukaan air laut selama 2.000 tahun terakhir stabil. Pengukuran menunjukkan kenaikan yang terjadi hanya sebesar 2 cm pada abad ke-18 dan 6 cm pada abad ke-19, tetapi tiba-tiba naiknya mencemaskan sebesar 19 cm, atau lebih dari separuh kaki selama abad lalu ini. Ini sebagian besar disebabkan oleh mencairnya lapisan gletser es. Rata-rata tingkat permukaan air laut global diramalkan naik antara o,8 meter hingga 1,5 meter pada akhir abad ini.(3)

Kenaikan mendekati 1 m akan mengancam banyak wilayah pesisir pantai dan juga kota-kota besar seperti London, New York, dan Tokyo.

Dr. Ron G. Prinn, Profesor MIT menyatakan bahwa bila lapisan es di wilayah tundra belahan Bumi utara lenyap seluruhnya, lebih dari 80 kali jumlah metana tahunan saat ini akan dilepaskan ke dalam atmosfer, dan kenaikan suhu udara empat derajat Celsius berarti kenaikan tingkat permukaan air laut sebesar lima meter. (5)

Sabtu, 16 Mei 2009

Hitungan ilmuwan tentang diet vegetarian

20.000 - 40.000 litter air untuk memproduksi 1 kg daging sapi

Para ilmuwan telah menghitung bahwa kita sebenarnya menghemat lebih banyak air dengan meninggalkan 1 pon daging sapi, atau 4 hamburger, daripada dengan tidak mandi setidaknya selama 6 bulan..


Dr. David Archer: Amatlah jelas bahwa saat kita menanam biji-bijian lalu memberikannya kepada hewan lalu memakan hewan itu, kita akan kehilangan 90% energi dari biji-bijan awal itu, sehingga bukan hanya bahwa kita hanya bisa memberi makan kepada lebih sedikit orang dari hasil pertanian yang kita miliki tetapi sebagaimana yang telah mereka temukan, juga membutuhkan lebih banyak energi bahan bakar fosil untuk menghasilkan itu.

(Maha Guru Ching Hai: Kita harus memilih pola makan vegetarian, tidak mengembangbiakkan hewan-hewan lagi. Memilih pertanian organik, saling membantu satu sama lain, berbagi makanan yang kita miliki, karena jika kita adalah vegetarian, kita semua, kita akan memiliki begitu banyak makanan untuk dibagikan dengan setiap orang: tidak akan ada lagi orang yang pergi tidur dalam keadaan lapar di malam hari. Lalu kita akan menghemat banyak waktu, energi, uang untuk membantu mereka, juga memerangi penyakit dan membangun kehidupan mereka kembali. Segalanya adalah mungkin, karena tidak akan ada perang lagi, bahkan perang terhadap hewan. Perdamaian dimulai di rumah.)